Ini Bacaan Bilal dan Jawabannya dalam Tarawih
Mei 14, 2019
Lazim kita jumpai dalam shalat tarawih Muslim tanah air lantunan-lantunan shalawat atau radhiyallahu ‘anh usai salam. Shalawat diucapkan untuk mendoakan Nabi Muhammad, sementara taradhdhi diucapkan untuk mendoakan empat khalifah pengganti Rasulullah. Masing-masing biasanya dilantunkan bersama-sama melalui komando seorang bilal.
Selain bermaksud doa—yang tentu saja sangat mulia—terkandung fungsi lain dari lantunan-lantunan tersebut, antara lain, pertama, sebagai waktu jeda antara satu shalat dan shalat berikutnya. Tarawih dua puluh rakaat merupakan aktivitas yang cukup menguras tenaga bagi mereka yang tak terbiasa. Karena itu, shalawat dan taradhdhi (lantunan radhiyallahu ‘anh) menjadi momentum istirahat sejenak selepas salam, sebelum melanjutkan rakaat-rakaat berikutnya.
Hal ini juga selaras dengan tarawih yang berarti beberapa istirahat, karena jumlah rakaat yang cukup banyak. Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan:
وسميت تراويح؛ لأنهم لطول قيامهم كانوا يستريحون بعد كل تسليمتين
“Dan disebut tarawih, karena mereka beristirahat setiap dua kali salam, sebab lamanya berdiri. Mereka beristirahat setelah tiap dua salam (empat rakaat),” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 2, hal. 241).
Kedua, penanda hitungan rakaat yang telah dicapai jamaah shalat tarawih. Melalui shalawat dan taradhdhi imam dan makmum akan lebih mudah mengingat jumlah rakaat yang sudah ditunaikan, menghindarkan dari kesibukan menghitung, sehingga menambah kekhusyukan beribadah.
Sejumlah ulama menyatakan bahwa praktik tersebut adalah tradisi yang bagus. Di dalamnya tak mengandung unsur hal-hal yang bertentangan dengan syariat, seperti mengubah tata laksana shalat sebagaimana mestinya. Di samping berisi doa dan penghormatan kepada orang-orang mulia, secara bersamaan shalawat dan taradhdhi itu juga dilaksanakan dengan motif positif dan di luar prosesi rukun-rukun shalat.
Berikut ini adalah susunan shalawat dan taradhdhi yang umum kita temukan praktiknya di masjid-masjid atau mushala-mushala di Tanah Air. Pola susunan bisa berbeda-beda di masyarakat, dan tak menjadi soal selama tidak ada kandungan yang bertentangan dengan syariat.
Jawaban Jamaah
|
Bacaan Bilal
|
No
|
رَحِمَكُمُ اللهُ
|
صَلُّوْا سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةَ رَحِمَكُمُ اللهُ
|
1
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
وَمَغْفِرَةً وَنِعْمَةْ
|
فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةْ
|
2
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
|
اَلْخَلِيْفَةُ اْلاُوْلَى سَيِّدُنَا اَبُوْ بَكَرْ الصِّدِّيْقُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
|
3
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
وَمَغْفِرَةً وَنِعْمَةْ
|
فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةْ
|
4
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ |
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّانِيَةُ سَيِّدُنَا عُمَرُ ابْنُ الْخَطَّابْ
|
5
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
وَمَغْفِرَةً وَنِعْمَةْ
|
فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةْ
|
6
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ |
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّالِثَةُ سَيِّدُنَا عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
|
7
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
وَمَغْفِرَةً وَنِعْمَةْ
|
فَضْلًا مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةْ
|
8
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
كرم الله وجهه |
اَلْخَلِيْفَةُ الرَّابِعَةُ سَيِّدُنَا عَلِيْ بِنْ اَبِيْ طَالِبْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
|
9
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
اَمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
|
اَخِرُ التَّرَاوِيْحِ اَجَرَكُمُ اللهُ
|
10
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
Bacaan Bilal Shalat Witir
| ||
رَحِمَكُمُ اللهُ
|
صَلُّوْا سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةَ رَحِمَكُمُ اللهُ
|
1
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
|
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
| |
رَحِمَكُمُ اللهُ
|
صَلُّوْا سُنَّةَ رَكْعَةَ الْوِتْرِ جَامِعَةَ رَحِمَكُمُ اللهُ
|
2
|
Demikianlah sebaiknya para jamaah mengerti persis apa yang diucapkan bilal tarawih dan apa jawaban jamaah. (Red: Ulil Hadrawi)
:::
Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada 28 Juni 2014, pukul 20.00. Redaksi mengunggahnya ulang dengan sejumlah penyuntingan dan penambahan di bagian penjelasan. (Red: Mahbib)
0 komentar